Minggu, 27 November 2011

MANAJEMEN KUALITAS


A.    Hubungan Kualitas dan Profit

Perbaikan yang dilakukan secara terus menerus akan membuat profit perusahaan meningkat. Jika perusahaan membuat perbaikan kualitas maka respon dari konsumen akan produk yang dihasilkan akan semakin meningkat, dan tercipta loyalitas konsumen yang mau menerima peningkatan harga yang dilakukan oleh perusahaan. Karena pada akhirnya akan tercipta persepsi bahwa konsumen tidak akan rugi membeli produk tersebut walaupun harganya tinggi karena kualitas yang didapat sepadan bahkan mungkin lebih baik dari harga yang dibayar oleh konsumen.

A.    Sejarah Perkembangan Kualitas Berdasarkan Periode

Waktu
Awal tahun 90’an
Sekitar tahun 40’an
Sekitar tahun 60’an
Tahun 80’an keatas
Fokus
Inspeksi
Sampling statistik
Fokus kualitas secara organisasi (TQM)
Kualitas berdasar konsumen (costumer driven quality)

Konsep lama kualitas : inspeksi kualitas setelah produksi dilakukan
Konsep baru kualitas : membangun kualitas dalam proses identifikasi dan penyelesaian penyebab masalah

Dari sejarah perkembangan kualitas maka dapat dilihat bahwa TQM muncul setelah perusahaan mulai menyadari pentingnya kualitas sebagai salah satu strategi untuk memenangkan persaingan pasar.

B.     Total Quality Management(TQM)

Total quality management (TQM) yaitu mengelola organisasi secara keseluruhan agar melampaui semua dimensi penting yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Dua tujuan dasar operasional :
1.      Desain produk atau jasa dibuat dengan hati-hati
2.      Menjamin sistem organisasi dapat melaksanakan desain secara konsisten

Kebutuhan dasar pelaksanaan program perbaikan dan pengendalian kualitas adalah penentuan spesifikasi kualitas dan penentuan besarnya biaya untuk pencapaian spesifikasi tersebut.

1.      Spesifikasi kualitas :
Ø  Design kuality : nilai yang tidak dapat dipisahkan dari produk di pasar.
Meliputi dimensi :
-       Performance
-       Service ability
-       Features
-       Aesthetics
-       Reability/durability
-       Perceived quality

Ø  Comfortable quality : tingkat kesesuaian antara produk dan jasa yang dibuat dengan spesifikasi yang dihasilkan.

Ø  Kualitas pada sumbernya : orang yang melakukan produksi bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keluaran (produk) yang dibuat sesuai dengan spesifikasi yang diterapkan.

2.      Biaya kualitas
Ø  Asumsi yang mendasari anasisis biaya kualitas :
o  Kegagalan yang terjadi
o  Pencegahan akan menghasilkan biaya yang lebih murah
o  Pencapaian (performance) kualitas itu bisa diukur

Ø  Klasifikasi biaya kualitas :
·      Biaya penilaian (appraisal cost) : biaya inspeksi, biaya test dan biaya-biaya lain yang memastikan produk maupun proses dapat diterima atau  sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan
·      Biaya pencegahan (preventive cost) : jumlah semua biaya untuk mencegah adanya cacat produk
·      Biaya kegagalan internal (internal failure cost) : biaya untuk cacat yang terjadi dalam sistem atau ketika proses produksi
·      Biaya kegagalan eksternal (eksternal faiure cost) : biaya untuk cacat setelah melewati sistem atau setelah di tangan konsumen

C.    Six Sigma Quality

Six sigma quality adalah penerapan metode dari alat-alat penyelesaian statistik untuk mengidentifikasi dan mengukur pemborosan juga menunjukkan langkah-langkah perbaikan.
Six sigma membantu manajer perusahaan antara lain untuk :
§  Menemukan karakteristik mana yang penting untuk kansumen
§  Mengidentifikasi faktor-faktor yang paling mempengaruhi karakteristik itu
§  Mengurangi variasi pada faktor-faktor kunci

DPMO ( defects per milion opportunities) digunakan untuk menjelaskan kinerja proses menggunakan common metric.

DPMO =                                 Jumlah cacat                           
                                                                                                                        X 1.000.000
[ Jumlah kemungkinan terjadi kesalahan per unit ]X  jumlah unit

1.      Metodologi Six Sigma
Prinsip dasar Six Sigma adalah mengurangi variasi dalam kualitas output yang dihasilkan. Siklus DMAIC merupakan versi yang lebih detail dari pada PDCA (plan, do, check, act) dan didasari perbaikan terus menerus yang jiga sering disebut Kaizen.

Fokus metodologi DMAIC adalah berusaha mengerti dan mencapai apa yang diinginkan oleh konsumen. Model ini dikembangkan oleh General Electric. Lewat model DMAIC diurutkan tahap-tahap mendasar untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Lima tahap/fase six sigma (DMAIC) :
ü  Define : prioritas konsumen
ü  Measure : proses dan kinerja
ü  Analyze : penyebab kecacatan
ü  Improve : hilangkan penyebab kecacatan
ü  Control : mengontrol pencapaian proses

2.      Alat-alat dalam Six Sigma dan perbaikan yang berkelanjutan

a.       Diagram proses (flowchart) digunakan dalam proses define, merupakan diagram alir yang berisi tahapan-tahapan proses yang dilalui suatu produk.
Jenis flowchart diantaranya adalah :
-       Berbentuk tabel
-       Berbentuk tahapan proses mengikuti tahapan SIPOC (supplier, input, process, output, customers)
-       Berbentuk tahapan proses

b.      Alat-alat yang digunakan untuk proses Measure :
-       Checklist merupakan bentuk dasar standardisasi pengumpulan data yang berisi daftar kerusakan yang terjadi dan jumlah tiap-tiap kerusakan yang dihitung berdasarkan observasi.
-       Diagram pareto merupakan metode untuk mencari sumber kesalahan, masalah-masalah atau kerusakan produk yang memudahkan perusahaan memfokuskan diri pada usaha-usaha pemecahannya.
-       Histogram merupakan grafik yang menunjukkan frekuensi distribusi dari variabel yang diobservasi.
-       Run chart merupakan diagram yang menunjukkan data dalam periode waktu tertentu dan membantu perusahaan memahami pentingnya masalah pada tahap tertentu.

c.       Alat-alat yang digunakan untuk Fase Analisis :
-       Diagram sebab akibat merupakan alat untuk menunjukkan hubungan antara hasil dan kemungkinan penyebabnya.
-       Scatter diagram merupakan diagram yang menunjukkan hubungan antara dua variabel, dan berguna untuk mendeteksi hubungan linier antara dua variabel.

d.      Fase Improve berisi diagram proses yang sudah mengalami perbaikan (opportunity flow diagram) yang disusun untuk membedakan tahapan yang memiliki value added dan tahapan yang tidak memiliki value added.
-          Tahapan yang memiliki value added:  merupakan tahapan yang penting ketika semua dikerjakan dengan benar dan turun ka sisi kiri.
-          Tahapan yang tidak memiliki value added : merupakan tahapan yang tidak diperlukan ketika semua dikerjakan dengan benar dan pergerakan ke arah kanan.

e.       Diagram pengendalian (control chart) digunakan untuk fase control, berisi grafik yang menunjukkan batas atas dan batas bawah dari suatu proses yang ingin dikendalikan dalam kurun waktu tertentu.

D.    Pengukuran Kualitas Layanan

Pendekatan yang digunakan adalah mengukur gap/kesenjangan antara apa yang diharapkan oleh konsumen dengan apa yang dirasakan/diterima oleh konsumen. Biasanya gap digunakan sebagai indikator perbaikan yang akan dilakukan.


10 atribut atau penentu umum dari kualitas jasa :
1.      Reability : meliputi konsistensi dari kinerja dan dapat dipecahkan. Hal i ni berarti perusahaan melakukan operasional jasa dengan benar.
2.      Responsiveness : berkaitan dengan kemauan atau kesiapan karyawan untuk memberikan pelayanan.
3.      Kecakapan yang berarti penguasaan/keahlian yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan.
4.      Akses : kedekatan dan kemudahan untuk dihubungi.
5.      Kesopan-santunan : meliputi kesopanan, rasa hormat, perhatian dan keramah tamahan dari karyawan.
6.      Komunikasi : menjaga kemudahan dalam memberikan informasi pada konsumen dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
7.      Kredibilitas : didalamnya termasuk kepercayaan dan kejujuran.
8.      Keamanan : konsumen menginginkan pelayanan yang bebas dari bahaya, risiko, dan keraguan.
9.      Mengerti : perusahaan selalu berusaha mencari dan mengerti kebutuhan konsumen.
10.  Tangibles : bukti fisik dari jasa yang mendukung pelayanan jasa seperti dekorasi ruangan, seragam karyawan.



RANCANGAN PRODUK DAN PROSES SELEKSI – SERVICE


Organisasi yang bergerak dibidang jasa secara umum diklasifikasikan kepada jasa apa yang meraka tawarkan (kesehatan, keuangan, trasportasi dll). Hal ini sangat bebeda sekali apabila dilihat dari sudut pandang manufactur yang memproduksi barang nyata(tangible), sedangkan jasa adalah kenikmatan atau kenyamanan yang dirasakan oleh customer(intangible).

Business Service dan Internal Service
·         Business service adalah suatu manajemen dari organisasi yang kegiatan utamanya memerlukan interaksi dengan customer untuk memproduksi jasa (service).
o   Fasilitas–berdasarkan jasa (Facilities–based service), dimana customer harus harus pergi ke fasilitas layanan.
o   Tempat–berdasarkan jasa (Field-based service), dimana produksi dan konsumsi dari jasa terjadi di lingkungan customer, seperti jasa bersih-bersih rumah.
·         Jasa internal (Internal Service) adalah suatu manajemen jasa yang diperlukan untuk mendukung aktifitas dari organisasi yang lebih besar. Jasa ini meliputi pengolahan data, accounting, engineering, dan maintenance.

Klasifikasi Operasional dari Jasa
High-low degree of customer contact adalah kehadiran customer pada sistem dan persentase waktu customer harus ada pada sistem relatif terhadap total waktu yang diambil untuk melakukan pelayanan/jasa.

Designing Services Organizations
Perbedan yang mendasar perusahaan jasa dan manufaktur adalah perusahaan jasa tidak menyimpan barang dagangan. Perusahan jasa lebih terkonsentrasi pada target pasar yang akan dibidik, konsep produk apa yang akan ditawarakan (bagaimana caranya suatu produk dapat tampil berbeda dengan produk yang serupa di pasar), focus strategi yang bagaimana yang akan dijalankan nantinya, dan yang terakhir bagiamana caranya agar dapat memberikan/mengantarkan suatu kepada konsumen.

Structuring the service encounter: service system design matrix
Ada beberapa cara penjajakan dealing barang yang dapat kita lakukan untuk menawarkan jasa antara lain: lewat e-mail, penawaran melalui internet, telepon, tatap muka langsung.

Service Blueprinting and Fail-safing
Service blueprint adalah diagram arus dari suatu proses jasa yang menekankan apa yang kelihatan dan apa yang tidak kelihatan ke pembeli.

Three contrasting service designs
1.      The Product-Line Approach
2.      The self-Service Approach
3.      The Personal-Attention Approach

Service Guarantees as Design Driver
Sebuah produk tidak hanya menawarkan kualitas tetapi juga pelayanan setelah barang tersebut dibeli atau garansi. Dengan adanya garansi akan memberikan rasa tenang kepada customer terhadap barang yang mereka miliki sehingga dapat memacu permintaan terhadap produk tersebut.

RANCANGAN PRODUK DAN PROSES SELEKSI – MANUFACTURING


Proses Desain Produk
Lima proses dalam manufacturing :
1.      Pengembangan konsep (concept development), terdiri dari bentuk produk , konsep produk, dan taget pasar.
2.      Perencanaan product (product planning), terdiri dari membangun pasar, test skala kecil, dan investasi.
3.      Produk/ teknis pemrosesan (Product/process Engineering), terdiri dari detail desain produk dan peralatan atau perlengkapan tambahan dan membuat prototype untuk melakukan percobaan.
4.      Pilot product/ram-up, terdiri volume production prove out, memulai produksi, dan peningkatan produksi untuk memenuhi taget komersial.
5.      Di launching ke pasar sekaligus mengenalkan produk.

Desain untuk Customer
·         Quality Function Deployment (QFD): metodologi proses perancangan dan pengembangan produk atau layanan yang mampu mengintegrasikan suara konsumen ke dalam proses perancangannya. QFD merupakan suatu jalan bagi perusahaan untuk mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan serta keinginan konsumen terhadap produk atau jasa yang dihasilkannya.
·         Value Analysis/Value Engineering (VA/VE), marupakan pendekatan yang menganalisis apakah suatu produk yang dibuat itu bernilai atau tidak. Tujuan pendekatan ini yaitu untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik atau sama pada saat biaya terendah selama memperbaiki fungsi-fungsi yang dikehendaki oleh customer.

Desain Produk untuk Manufaktur dan Perakitan
Desain produk untuk manufaktur dan perakitan adalah proses dimana desain, urutan perakitan, dan prosedur diubah untuk dapat meningkatkan kemudahan dan efektivitas perakitan otomatis.

Proses Seleksi
Proses seleksi lebih mengarah pada perencanaan tenik-teknik produksi di lapangan dan keputusan dalam penggunaan strategi yang cocok untuk digunakan.
1.      Type of process (tipe pemprosesan),
2.      Process flow structure (struktur proses aliran),
-          Job Shop adalah struktur proses yang sesuai untuk volume produksi rendah dari berbagai macam variasi produk standar.
-          Proses Batch adalah struktur proses yang memproduksi berbagai macam variasi produk standar secara relative terhadap volume yang rendah.
-          Jalur Perakitan (Assembly Line) adalah struktur proses yang dirancang untuk membuat bagian-bagian tersendiri.
-          Continuous Flow Process biasanya merupakan struktur proses otomatis yang mengubah bahan baku mentah ke barang jadi pada satu proses yang terus-menerus.
3.      Matrix Produk-Proses (Product-Process Matrix) adalah alat untuk menganalisa hubungan antara struktur proses, volume produksi dan variasi khas.
4.      The virtual factory (pabrik virtual-untuk simulasi produksi): Aktifitas manufaktur dilaksanakan tidak hanya di satu pabrik, tetapi di banyak lokasi oleh supplier dan partner perusahaan sebagai bagian dari strategi persekutuan.

Break-even analysis
Break-event Analysis adalah pendekatan standar untuk memilih antara alternative proses dan perlengkapan. Metode ini sesuai ketika proses dan perlengkapan memerlukan investasi awal dan biaya tetap (fixed cost) yang tinggi, dan ketika biaya variable proporsional terhadap jumlah unit yang diproduksi.

Rancangan Produk Global dan Manufacturing
The global joint venture adalah strategi untuk merebut pasar global dengan cara mendirikan perusahan gabungan dari dua perusahan berbeda yang berasal dari negara yang berbeda di sebuah negara tertentu untuk memasarkan produk gabungan atau produk dari masing-masing perusahaan..

Mengukur Kinerja Pengembangan Produk
Ada bukti kuat bahwa perusahaan harus bisa merespon pasar yang selalu berubah agar dapat bertahan dalam kompetisi. Adanya bukit yang meyatakan kekuatan pasarlah yang dominan perusahaan harus siap dengan segala risiko dan harus mempunyai strategi yang jitu menangapi pasar dan melawan kompetitor yang akan selalu berusaha menjatuhkan perusahan kita.

Proses Analisis


·         Proses: setiap bagian organisasi yang membawa input dan mengubahnya menjadi output yang diharapkan memiliki nilai lebih bagi organisasi.
·         Proses Analisis: kemampuan dasar yang diperlukan untuk memahami bagaimana bisnis beroperasi atau bekerja dan sebagian besar informasinya didapatkan dengan menggambarkan sebuah diagram arus sederhana yang menunjukkan aliran dari bahan baku atau informasi melalui sebuah inisiatif.
·         Proses flowcharting: alat untuk memahami proses dengan menggunakan elemen grafis untuk mewakili tugas, arus, dan penyimpanan.


Macam – macam Tipe Pemrosesan
1.      Metode untuk menggolongkan suatu proses : dengan memutuskan apakah proses tersebut suatu proses single-stage atau multiple-stage.
2.      Metode untuk menggolongkan suatu proses adalah apakah proses tersebut makes to order atau makes to stock.
-          Makes to Order adalah suatu proses yang hanya digunakan untuk merespon permintaan/pesanan actual.
-          Makes to Stock adalah suatu proses yang memproduksi produk standar yang disimpan di persediaan barang jadi. Produk dikirim dengan cepat kepada konsumen dari persediaan barang jadi.
-          Hybrid :proses mengkombinasikan makes to order dan makes to stock.
3.      Metode untuk menggolongkan suatu proses adalah apakah proses tersebut mengalami pergerakan (paced) atau tidak (no pace).

Mengukur Proses Kinerja
·         Operation Time adalah pertambahan antara set-up time dan run time untuk setiap batch yang diproduksi mesin.
Operation Time          =  Set up time + Run time
-          Set-up time adalah waktu yang diperlukan untuk mempersiapkan perlengkapan untuk melakukan kegiatan pada batch per unit.
-          Run time adalah waktu yang diperlukan untuk memproduksi bagian-bagian batch.
·         Process Velocity / throughput ratio adalah rasio total throughput time dibagi dengan value added time.
Velocity         = Throughput time / Value-added time
-          Throughput Time (Flow time / arus waktu atau lead time) : waktu rata-rata unit membutuhkan untuk mengalir melalui proses dari titik masuk ke titik keluar.
·         Cycle time (siklus waktu) dari proses berulang adalah rata–rata waktu antara unit penyelesaian berturut–turut. Siklus waktu dapat dianggap sebagai waktu yang dibutuhkan untuk tugas untuk mengulang sendiri.
Cycle time     = rata-rata waktu antar unit penyelesaian berturut-turut
·         Throughput Rate (Laju alir) adalah rata-rata di mana unit aliran melewati suatu titik tertentu dalam proses.
Throughput rate         = 1 / cycle time
·         Efisiensi adalah rasio dari output actual dalam suatu proses relative terhadap ouput standar.
Efisiensi         = actual output / standard output
·         produktifitas adalah rasio dari output pada input.
Produktifitas = output / input
·         Penggunaan (Utilization) adalah rasio waktu dimana sumber daya benar-benar digerakkan relative terhadap waktu yang tersedia untuk digunakan / persentase dari kapasitas proses yang sebenarnya sedang digunakan.
Utilization      = time activated / time available
·         Hukum Little(Little’s Law)
      Persediaan dalam proses ini adalah berkaitan dengan tingkat throughput dan waktu throughput oleh persamaan berikut:
Work in Process = Throughput Rate x Througput Time
Hubungan ini dikenal sebagai Hukum Little, yaitu setelah John DC Little yang terbukti secara matematis pada tahun 1961. Karena kecepatan throughput (throughput rate) adalah sama dengan 1 / cycle stime, Hukum Little dapat ditulis sebagai:
Throughput Time = Work in Process x Cycle Time

Manajemen Operasi


Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi manajemen sebagai perancangan dan pengoperasian sistem produktif , yaitu serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui proses transformasi dan kombinasi dari input, menjadi output dan outcomes. Proses transformasi dan kombinasi ini melibatkan berbagai macam sumberdaya, antara lain modal, mesin, material, pekerja, teknologi, dan informasi.
Fungsi manajemen operasi yaitu bertanggung jawab mengelola fungsi organisasi yang menghasilkan barang dan jasa. Pada manufaktur fungsi operasi disebut dengan departemen manufaktur. Pada organisasi jasa disebut dengan departemen operasi. Istilah operasi mengacu pada fungsi menghasilkan barang dan jasa.
Tugas manajemen operasi adalah untuk memastikan bahwa sistem produktif dapat berjalan dengan efisien dan nilai output/outcomes yang diperoleh dapat lebih tinggi dari pada jumlah inputnya. Dengan demikian, peran dari sistem produktif adalah penciptaan nilai.
Bentuk proses transformasi dan kombinasi :
• Physical, seperti pada fungsi manufaktur
• Locational, seperti pada fungsi transportasi dan warehouse
• Exchange, seperti pada fungsi retail
• Physiological, seperti pada fungsi rumah sakit
• Psychological, seperti pada fungsi entertainment, dan
• Informational, seperti pada fungsi komunikasi.
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara suatu kegiatan dengan hasilnya.
Efektifitas merupakan pengukuran keberhasilan dalam mencapai tujuan-tujuan yang ditentukan.
perbedaan barang dan jasa yaitu, barang adalah entitas nyata, sedangkan jasa tidak berwujud.
Kinerja mutu adalah prestasi dari mutu atau kualitas produk dan manajemen yang dapat dicapai oleh suatu perusahaan selama suatu jangka waktu tertentu.
Total Quality Management merupakan kegiatan mengelola organisasi secara menyeluruh agar organisasi memperoleh keunggulan pada semua dimensi dari produk dan jasa yang penting bagi pelanggan.
Prinsip TQM :
• Berfokus pada kebutuhan pelanggan (Customer focus).
• Usaha perbaikan atau peningkatan proses produksi barang maupun jasa (Process Improvement).
• Keterlibatan seluruh personil atau karyawan dalam usaha peningkatan mutu (Total Involvement).
Tujuan TQM :
- Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga mampu dan terampil melaksanakan tugasnya dengan baik.
- Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan agar tercapai kepuasan pelanggan.
- Meningkatkan kerjasama atau hubungan antara manusia dan semangat kerjasama karyawan.
- Meningkatkan produktivitas.
- Menurunkan biaya.
- Terlaksananya kebijakan dan sasaran perusahaan.
Strategi Operasi merupakan suatu fungsi yang untuk menentukan arahan atau dorongan secara keseluruhan dalam pengambilan keputusan.

Kamis, 24 November 2011

MOTIVASI

Motivasi: menunjukkan kekuatan2 internal atau eksternal seseorang yg membangkitkan antusiasme dan perlawanan untuk melakukan serangkaian tindakan tertentu.
Ada 2 tipe penghargaan:
-          Penghargaan intrinsik: kepuasan yg diterima dalam proses melakukan tindakan.
-          Penghargaan ekstrinsik: penghargaan yg diberikan oleh org lain.
Empat perspektif motivasi:
1.      Pendekatan tradisional. Pendekatan ini menimbulkan pengembangan sistem gaji insentif, dimana org2 benar2 dibayar berdasarkan pada kuantitas dan kualitas hasil kerja mereka.
2.      Pendekatan hubungan manusia: kebutuhan sosial lebih penting dr uang sbg motivasi.
3.      Pendekatan sumber daya manusia meletakkan dasar2 untuk perspektif kontemporer atas motivasi karyawan.
4.      Pendekatan kontemporer didominasi oleh 3 tipe teori:
-          Teori isi: berfokus pada kebutuhan2 dasar manusia atau karyawan.
-          Teori proses: berfokus pada bagaimana karyawan2 mencari penghargaan dlm keadaan kerja.
-          Teori penguatan: berfokus pada karyawan yg mempelajari perilaku kerja yg diinginkan.

Perspektif isi pada motivasi:
·         Hierarki teori kebutuhan Maslow: mengemukakan bahwa manusia termotivasi oleh 5 kategori kebutuhan yg ada dlm susunan hierarkis,yaitu fisiologi, keamanan, kepemilikan, penghargaan,dan aktualisasi diri.
·         Teori ERG Alderfer: modivikasi teoti hierarki kebutuhan yg mengusulkan 3 kategori kebutuhan, yaitu kehidupan, keterhubungan, dan pertumbuhan.
·         Teori dua faktor Herzberg. Faktor higiene yg dpt meniadakan ketidak puasan tetapi tidak akan memotivasi karyawan, dan motivator yg merupakan kebutuhan2 tingkat tinggi meliputi pencapaian, pengakuan, tanggung jawab, dan peluang pertumbuhan.
·         Teori kebutuhan yg didapat McClelland: mengemukakan bahwa tipe2 kebutuhan tertentu didapat selama masa hidup individu.
Teori2 tsb mengusulkan bahwa org2 termotivasi untuk memenuhi sejumlah kebutuhan.
Perspektif proses pada motivasi:
·         Teori keadilan: berfokus pd persepsi individu tentang seberapa adil mrk diperlakukan dibandingkan dgn org lain.
·         Teori harapan: menemukakan bahwa motivasi bergantung pada harapan2 para individu berkenaan dgn kemampuan mereka untuk mengerjakan tugas2 dan menerima penghargaan.
Perspektif2 penguatan pada motivasi:
Modifikasi perilaku: rangkaian teknik yg digunakan teori penguatan untuk modifikasi perilaku manusia.
Penguatan positif: pelaksanaan konsekuensi yg menyenangkan dan bermanfaat yg mengikuti perilaku yg diinginkan.
Skedul penguatan: frekuensi dan interval2 kemunculan penguat.
Lima tipe dasap skedul penguatan:
·         Skedul penguatan kontinu: skedul dimana setiap kemunculan perilaku yg diinginkan diberi penguatan.
·         Skedul penguatan parsial: skedul dimana hanya beberapa kali kemunculan perilaku yg diinginkan yg diberi penguat. Ada 4 tipe skedul parsial:
1.      Skedul interval tetap: memberi penghargaan untuk para karyawan pada interval2 waktu yg ditentukan.
2.      Skedul rasio tetap: penguatan muncul setelah sejumlah respons yg diinginkan.
3.      Skedul interval variabel: penguatan dilakukan secara acak dan tidak bisa diprediksi oleh karyawan.
4.      Skedul rasio variabel: berdasarkan pada jumlah acak perilaku2 yg diinginkan daripada periode2 waktu variabel.
Program motivasional:
-          Pembayaran untuk kinerja
-          Pembagian untuk pendapatan
-          ESOP
-          Bonus jumlah keseluruhan
-          Pembayaran untuk pengetahuan
-          Skedule kerja yg fleksibel
-          Kompensasi berbasis tim